Program Kesehatan Terbesar Sepanjang Sejarah Sekolah, Semua Gratis Tanpa BPJS!

Program Kesehatan Terbesar Sepanjang Sejarah Sekolah, Semua Gratis Tanpa BPJS!

PAPUAPEGUNUNGAN.DISWAY.ID - Pemerintah resmi meluncurkan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) Sekolah 2025, menyasar 53,8 juta siswa dari SD, SMP, SMA, SMK, madrasah, pesantren, hingga sekolah luar biasa (SLB) di seluruh Indonesia. Dengan anggaran Rp3,4 triliun, program ini menjadi langkah kesehatan terbesar sepanjang sejarah pendidikan Indonesia.

CKG memeriksa kesehatan siswa secara menyeluruh dan gratis, tanpa BPJS atau surat rujukan. Pemeriksaan mencakup masalah mata, gigi, anemia, telinga, status gizi, kesehatan reproduksi, hingga kesehatan mental anak. Langkah ini menandai perubahan besar dari pola kuratif (mengobati) menjadi preventif (mencegah), demi menyiapkan Generasi Emas 2045 yang sehat, cerdas, dan tangguh.

Peluncuran dimulai di sekolah berasrama, termasuk pesantren. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut tiga masalah paling banyak ditemukan adalah gangguan penglihatan, gigi berlubang, dan kecemasan akibat penggunaan gadget. Ketiganya, jika tidak diatasi, dapat mengganggu konsentrasi belajar, prestasi akademik, hingga perkembangan mental anak.

Pemeriksaan disesuaikan dengan jenjang usia:

  • Usia SD (7–12 tahun): status gizi, gigi, mata, telinga, tekanan darah, gula darah, hingga riwayat imunisasi.
  • Usia SMP (13–15 tahun): tambah skrining anemia, talasemia, hepatitis, dan kesehatan reproduksi.
  • Usia SMA (16–17 tahun): pemeriksaan anemia khusus siswi, kesehatan reproduksi, serta hepatitis B dan C.

Selain fisik, CKG juga memeriksa kesehatan jiwa untuk mendeteksi kecemasan, depresi, atau gangguan mental lainnya sejak dini. “Kita mulai ukur agar bisa ditangani lebih awal,” ujar Budi.

Program ini mendapat dukungan luas dari Kementerian Agama, pemerintah daerah, guru, dan orang tua. Menteri Agama Nasaruddin Umar bahkan turun langsung ke pesantren untuk memastikan pelaksanaannya berjalan lancar dan menjangkau semua anak bangsa tanpa diskriminasi agama.

Selain pemeriksaan, edukasi kesehatan menjadi bagian penting CKG. Siswa, guru, dan orang tua diajak menerapkan pola hidup sehat: makan bergizi seimbang, menjaga kebersihan diri, membatasi penggunaan gawai, dan rutin berolahraga. Edukasi ini disampaikan dengan cara yang sederhana dan menyenangkan agar mudah diingat.

Pakar kesehatan mengingatkan agar program ini tidak berhenti di tahap skrining. Diperlukan tindak lanjut, koordinasi dengan puskesmas, dan integrasi dengan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Tantangan lain termasuk pemerataan standar pemeriksaan, menjaga privasi siswa, dan meningkatkan literasi kesehatan orang tua.

Harapannya, CKG Sekolah 2025 menjadi investasi kesehatan jangka panjang. Anak-anak yang sehat akan belajar lebih optimal, berprestasi, dan tumbuh menjadi generasi yang siap memimpin Indonesia. Generasi sehat adalah fondasi bangsa yang hebat. Dengan CKG Sekolah 2025, Indonesia sedang mempersiapkan masa depan yang lebih kuat, cerdas, dan berdaulat.

Baca versi lengkapnya di Liputan Khusus bisik disway edisi https://disway.id/read/890882/rp34-triliun-untuk-538-juta-siswa

Sumber: